Banyak ortu yang berpandangan bahwa
“Biar saya yang kerja keras banting tulang, agar anak saya kelak jangan susah seperti saya”.
Ga ada yang salah siih. Karena salah satu tugas ortu adalah membahagiakan anak.
Tapi jarang ada ortu sadar, bahwa yang membuatnya kuat secara mental sehingga bisa sukses & berhasil, adalah tempaan mental dari berbagai penderitaan & pembelajaran. Alhasil ga sedikit anak yang punya ortu dengan status sosial ekonomi diatas rata-rata, malah jadi pemalas, lemah fisik & lemah mental.
Jadi, apakah kita harus menempatkan anak-anak kita pada kondisi sulit seperti kita dulu? Tentu saja nggak.
Cukup ajarkan & latih “KEDISIPLINAN” tingkat tinggi. Misal aturan jam sekian harus melakukan kegiatan tertentu, jam sekian harus istirahat, kapan waktunya main, atur keuangan, durasi & konten saat anak main hp juga harus diatur.
Berikan ia kursus skill tambahan seperti renang, beladiri, dll. Tujuannya bisa jadi bukan untuk menjadi juara, melainkan melatih disiplin.
Untuk menghindarkan pandangan negatif anak, bahwa kita ortu yg kejam & otoriter, beri keleluasaan anak untuk berdiskusi, curhat, main bersama, kasih hadiah, dll.
Intinya, jadi ortu harus cerdas & mau belajar. Dokter, insinyur, pilot, tentara, chef, dll itu terus menerus belajar, apalagi jadi ortu, yang perannya bisa jadi dokter, bisa jadi chef, bisa jadi driver, dll..