Anak Itu Selalu Totalitas

Sering kita melihat anak kecil bertengkar dengan temannya. Saat bertengkar, mereka seolah benar-benar menjadi musuh. Menangis, teriak, saling memaki, dll seolah menjadi pemandangan wajar ketika kita melihat anak-anak bertengkar. Namun apa yang terjadi setelah itu? Mereka akan kembali akrab, bercanda dan bermain seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Mengapa bisa demikian? Karena pada dasarnya anak-anak selalu totalitas. Saat bermain, mereka secara total bermain, baik jiwa maupun raganya. Begitu juga saat menangis, bertengkar, belajar, mereka lakukan dengan penuh totalitas baik Tubuh dan fikiran, atau jiwa dan raganya.

Inilah yang menjadi alasan saya untuk tidak memasukan anak ke sekolah terlalu dini, kecuali memang si anak yang meminta. Hal ini dikarenakan, anak belum bisa membedakan antara belajar dengan bermain. Sedangkan Di usianya saat ini, dia perlu bermain.. ya , bermain adalah kebutuhan pokok anak-anak usia sekitar 0-5 tahun. Jika di usia tersebut anak kurang bermain, maka dia juga akan kekurangan asupan mental untuk memasuki tahapan usia selanjutnya. Akibatnya, saat sekolah, dia mudah sekali bosan belajar, malas masuk kelas, prestasi akademik selalu tidak memuaskan, dll.

Karena anak-anak itu totalitas, maka cari sekolah (KB/TK) yang memiliki kesadaran bahwa anak belum perlu belajar, melainkan perlu bermain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *