Info Minimal Baper Maksimal

Kemarin saya sempat melihat postingan seseorang jual Hp yang baru dia beli untuk istrinya, namun istrinya menolak karena ingin Hp lain (iPhone) yang jauh lebih mahal. Saya sendiri ga klarifikasi apakah benar ia menjual hp tersebut karena istrinya menolak atau bagaimana, tapi ini juga sering terjadi belakangan ini.

Jadi kita saat ini hidup di jaman media sosial, dimana realita kehidupan dinilai dari postingan seseorang. Misal semiskin apapun orang itu, kalau dia sering posting tentang shopping barang mewah, Travelling keluar negeri, wisata kuliner ke berbagai daerah, dll, maka dia akan dianggap orang kaya. Nah, inilah yang kemudian membuat orang mudah baper, tersinggung, resah, minder dll ketika dirinya tidak mampu pamer lebih dibanding orang lain.

Padahal apa yang ditayangkan di medsos bukanlah realita sebenarnya. Kita tau betapa mudahnya mengajukan pinjaman online. Dana yang kita pinjam itu lantas bisa digunakan untuk berbagai keperluan pamer/flexing di medsos tadi, untuk menaikkan citra kita di mata orang -orang. Namun sayang, informasi “dalam” yang sebenarnya ini tidak bisa ditangkap oleh indera orang lain, sehingga mereka baper, mengapa dirinya tidak bisa menikmati hal-hal mewah tersebut.

Ketika bermedia sosial, ada banya sekali hal yang tidak bisa ditangkap oleh indera kita. Oleh karenanya hindari baper berlebihan , agar kesehatan mental kita tetap terjaga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *