Seperti halnya fisik, mental juga memiliki otot. Otot mental yang dimaksud disini tentunya bukan otot yang terlihat mata, melainkan berhubungan dengan ketahanan mental kita terhadap berbagai gangguan seperti stress, cemas, dan lain sebagainya.
Meskipun secara fisik tidak terlihat, namun cara melatih otot mental mirip dengan otot fisik, yakni harus dilatih “menderita”. Otot fisik dilatih menderita dengan cara angkat beban, lari, renang, dan berbagai olahraga lain. Sedangkan otot mental dilatih dengan Choosen Pain. apa itu?
Pain (penderitaan) ada dua yakni
- Unchoosen. Yakni penderitaan yang pasti terjadi. misal sakit, kehilangan orang yang dicintai, perpisahan, penurunan kinerja, dll
- Choosen. Yakni penderitaan yang bisa kita pilih untuk melatih otot mental kita, sehingga saat penderitaan unchoosen terjadi, kita bisa lebih cepat dan mudah untuk bangkit kembali.
Intinya adalah, sering – sering melatih otot mental kita dengan choosen Pain, maka ia akan semakin kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai gangguan stress, cemas, depresi, dll. Lalu apa saja Choosen Pain itu?
- Berjualan. Ya, berjualan, menawarkan barang/jasa bisa memperkuat otot mental, yakni saat kita terbiasa dengan penolakan.
- Public speaking. Saat bicara di depan umum, kita pasti merasa grogi, takut, dll. Semakin sering kita melakukannya, semakin kuat otot mental kita menghadapi situasi tersebut
- Membuka percakapan dengan orang yang tidak dikenal. Ini sulit dan butuh ketahanan mental yang tinggi. Namun jika sudah terbiasa melakukannya, maka kita akan lancar dan mudah membuat orang nyaman dengan kita
- Mendengarkan sepenuh hati. Sama dengan point nomor tiga, namun bedanya disini kita aktif dalam mendengarkan. Biarkan orang lain bicara dan tunjukan bahwa kita antusias terhadap mereka.
- Menghindari penggunaan aplikasi saat beli barang, makanan, dan kebutuhan lain, dan lebih memilih untuk mendatangi langsung toko, rumah makan, dll
Selamat mempraktekan