Pernah Saya kedatangan seorang klien wanita, secara fisik terlihat bugar, namun secara psikis benar-benar rapuh. Jadi setiap hari bahkan setiap detik dirinya dihantui ketakutan akan hari kiamat.
Ketakutan ini membuatnya tidak bisa beraktivitas dengan nyaman. Di rumah ngerasa takut, di tempat kerja ngerasa terancam, hingga insomnia alias sulit tidur, gangguan asam lambung, mudah pusing dan berbagai sakit lain yang disebabkan oleh psikis yang bermasalah. Setiap subuh ia selalu melihat ke arah barat, memeriksa apakah matahari terbit dari sana.
Awal mula ketakutannya ini adalah saat dia membaca tulisan dari seorang ustadz terkenal. Tulisannya sendiri bagus. Jadi mengingatkan kita akan hari kiamat yang pasti terjadi sehingga bisa jadi bahan renungan.
Namun tulisan itu memicu ketakutan dalam diri wanita tadi. Akhirnya ia pun “hobi” nyari artikel lain tentang kiamat. Dikit-dikit tangannya gatel untuk ngetik “tanda kiamat” baik di medsos, YouTube, google, dll.
Lalu bagaimana ceritanya hingga klien wanita ini sembuh? Saya tidak menterapi kecemasannya. Yang saya terapi adalah menghilangkan rasa penasaran terhadap kiamat tersebut. Setelah ia jarang / bahkan tidak pernah nyari-nyari lagi tulisan tentang kiamat, kecemasan nya pun sembuh dengan sendirinya.
Saya menyebut kecemasan ini sebagai pandemi, karena sangat banyak kasus semacam ini terjadi. Mungkin bisa disebut pandemi banjir informasi, karena tiap hari kita disuguhi berbagai informasi baik yang kita butuhkan atau tidak, dan juga informasi yang benar maupun sesat.
Banjir informasi inilah yang secara nggak langsung bikin manusia modern lebih rentan terhadap stress, kecemasan , dan masalah psikis lain.